Pembangunan Masjid Agung Pontianak Dimulai
Diberdayakan oleh 
Terjemahan
Terjemahan INILAH.COM, Pontianak - Pembangunan Masjid Mujahidin Pontianak, masjid terbesar di Kalimantan Barat dimulai, Jumat (18/11). Masjid Mujahidin ini nantinya dapat disebut sebagai Masjid Agung Pontianak. Peletakan batu pertama ini dilakukan oleh Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH.
“Umat Islam merupakan umat terbesar di Kalbar. Umat Islam harus menyatu, membangun rumah Tuhan,” ungkap Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung Pontianak, DR. H. Oesman Sapta Oedang.
Menurutnya, jika tulus dan ikhlas memberikan sumbangan sebagai bentuk partisipasi umat, pembangunan masjid yang nantinya akan menjadi masjid termegah di Bumi Khatulistiwa itu dalam waktu 1,6 tahun bisa selesai.
“Dan Insya Allah mendapat berkah,” kata Oesman Sapta.
OSO, begitu ia akrab disapa, awalnya tidak percaya bisa ditunjuk sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Agung Pontianak ini. Walikota Pontianak, Sutarmidji, memintanya untuk membantu proses pembangunan dengan menjadi ketua panitia.
Awalnya, cerita OSO, Walikota datang kepadanya dan meminta untuk membantu. Itu bermula dari masjid Mujahidin ini kurang layak, sehingga ketika ada tamu-tamu seperti Menteri, atau Presiden yang hadir dan ingin sholat Jumat, bingung untuk mengarahkannya ke masjid mana.
“Termasuk Gubernur kita. Ia juga bingung, tamu-tamu yang hendak sholat diarahkan kemana,” kata pemilik Hotel Mahkota ini.
Saat ini, dana yang telah terkumpul untuk pembangunan Masjid Agung Pontianak ini mencapai Rp45 miliar. Sebanyak Rp20 miliarnya berasal dari APBD Kalbar dua periode, tahun 2011-2012, APBD Kota Pontianak Rp15 miliar, sumbangan pribadi OSO Rp20 miliar dan sisanya dari partisipasi umat.
“Silahkan agunkan asset saya jika memang masih ada kekurangan dana untuk pembanguna masjid ini,” tegas OSO.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH, mengatakan salah satu bentuk membangun bangsa Indonesia seutuhnya adalah dengan berpartisipasi membangun rumah ibadah.
“Peran pemerintah jelas, membuat masyarakat Indonesia ber Tuhankan Yang Maha Esa, sesuai dengan sila pertama Pancasila,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Masjid Mujahidin atau Masjid Agung Pontianak nantinya akan menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Kalbar.
“Selain itu, tamu-tamu yang berkunjung ke Kalbar dan ingin menunaikan kewajibannya pun bisa diarahkan ke Masjid Mujahidin,” tambah Gubernur Cornelis.
Peletakan batu pertama Masjid Agung Pontianak ini juga dihadiri oleh Ustad Muhammad Nur Maulana, dan unsur Muspida Kalbar. [mor]
“Umat Islam merupakan umat terbesar di Kalbar. Umat Islam harus menyatu, membangun rumah Tuhan,” ungkap Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung Pontianak, DR. H. Oesman Sapta Oedang.
Menurutnya, jika tulus dan ikhlas memberikan sumbangan sebagai bentuk partisipasi umat, pembangunan masjid yang nantinya akan menjadi masjid termegah di Bumi Khatulistiwa itu dalam waktu 1,6 tahun bisa selesai.
“Dan Insya Allah mendapat berkah,” kata Oesman Sapta.
OSO, begitu ia akrab disapa, awalnya tidak percaya bisa ditunjuk sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Agung Pontianak ini. Walikota Pontianak, Sutarmidji, memintanya untuk membantu proses pembangunan dengan menjadi ketua panitia.
Awalnya, cerita OSO, Walikota datang kepadanya dan meminta untuk membantu. Itu bermula dari masjid Mujahidin ini kurang layak, sehingga ketika ada tamu-tamu seperti Menteri, atau Presiden yang hadir dan ingin sholat Jumat, bingung untuk mengarahkannya ke masjid mana.
“Termasuk Gubernur kita. Ia juga bingung, tamu-tamu yang hendak sholat diarahkan kemana,” kata pemilik Hotel Mahkota ini.
Saat ini, dana yang telah terkumpul untuk pembangunan Masjid Agung Pontianak ini mencapai Rp45 miliar. Sebanyak Rp20 miliarnya berasal dari APBD Kalbar dua periode, tahun 2011-2012, APBD Kota Pontianak Rp15 miliar, sumbangan pribadi OSO Rp20 miliar dan sisanya dari partisipasi umat.
“Silahkan agunkan asset saya jika memang masih ada kekurangan dana untuk pembanguna masjid ini,” tegas OSO.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH, mengatakan salah satu bentuk membangun bangsa Indonesia seutuhnya adalah dengan berpartisipasi membangun rumah ibadah.
“Peran pemerintah jelas, membuat masyarakat Indonesia ber Tuhankan Yang Maha Esa, sesuai dengan sila pertama Pancasila,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Masjid Mujahidin atau Masjid Agung Pontianak nantinya akan menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Kalbar.
“Selain itu, tamu-tamu yang berkunjung ke Kalbar dan ingin menunaikan kewajibannya pun bisa diarahkan ke Masjid Mujahidin,” tambah Gubernur Cornelis.
Peletakan batu pertama Masjid Agung Pontianak ini juga dihadiri oleh Ustad Muhammad Nur Maulana, dan unsur Muspida Kalbar. [mor]
Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi di sini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !
:))
:)]
;))
;;)
:D
;)
:p
:((
:)
:(
:X
=((
:-o
:-/
:-*
:|
8-}
~x(
:-t
b-(
:-L
x(
=))
" />
Posting Komentar