FC Barcelona's coach Pep Guardiola gives a press
conference at Camp Nou stadium in Barcelona on April 20, 2012, on the
eve of the Spanish League "El clasico" football match Real Madrid vs
Barcelona. AFP PHOTO / LLUIS GENE
LUTHERNC, Barcelona: Sekali lagi, menyoal mundurnya Pep Guardiola dari jabatannya sebagai pelatih Barcelona di akhir musim ini. Meskipun dalam konferensi persnya pada Jumat (27/4), secara terang benderang Guardiola menunjuk faktor kelelahan selama empat tahun yang membuatnya harus meninggalkan Camp Nou, publik tak begitu saja percaya.
Muncul spekulasi jika hengkangnya Guardiola—sesuatu hal yang telah disampaikannya kepada Presiden Klub Sandro Rosell pada akhir September atau awal Oktober—lebih banyak disebabkan adanya friksi antara Rosell dan pendahulunya, mantan presiden Joan Laporta, sosok yang mengangkat Guardiola sebagai pelatih Lionel Messi dkk pada 8 Mei 208 menggantikan Frank Rijkaard (Baca: Menelaah Penyebab Mundurnya Guardiola).
Boleh jadi, klaim The Sun itu ada benarnya. Pasalnya, argumen tersebut mendapat dukungan dari sosok yang sangat melegenda di Camp Nou, Johan Cruyff. Mantan kapten Timnas Belanda yang kini berusia 65 tahun itu merupakan mantan punggawa (1973-1978) dan pelatih Los Blaugrana (1988-1996).
Di mata Cruyff, hengkangnya Guardiola tak bisa dilepaskan dari hilangnya dukungan yang diberikan dari manajemen dan dewan direksi. “Guardiola nyaris membuat keputusan yang sempurna dan selama berkarier ia terus mendapatkan ddukungan dari petinggi klub yang membuatnya merasa terlindungi. Namun, setelah pemilihan (presiden), semuanya hilang begitu saja,” tuding Cruyff seperti yang dikatakannya kepada El Periodico.
Lebih lanjut, menurut Cruyff, kepergian Guardiola dari Camp Nou menandai berakhirnya satu era di Barcelona. “Dengan perginya Guardiola, siklus akan berakhir, sebab selama ini ialah yang memegang penuh kendali (tim),” tandas Cruyff yang meminta Messi dkk mempersembahkan kado terakhir bagi Guardiola dengan memenangi partai final Copa del Rey menghadapi Athletic Bilbao di Vicente Calderon, Jumat (25/5) besok. “Bakal indah jika ia (Guardiola) mengakhiri siklusnya dengan meraih gelar Copa del Rey,” tambah Cruyff. (MEG/Goal)
Posting Komentar