Gelandang Napoli Christian Maggio (kanan) berebut bola
di udara dengan bek Manchester City di Etihad Stadium, 14 September
2011. AFP PHOTO/ANDREW YATES
LUTHERNC, Manchester: Di babak penyisihan grup
Liga Champions musim lalu, Manchester City ketiban sial tergabung dalam
grup keras dan kerap disebut sebagai “grup neraka”, Grup A,
bersama-sama Bayern Muenchen, Napoli, dan Villarreal. Hasilnya, City
hanya mampu menduduki peringkat ketiga dan bertanding di babak 32 besar
UEFA Europa League.
Di musim depan, 2012-2013, The Citizens boleh jadi akan kembali
menghadapi prospek bertanding melawan tim-tim elite alias juara
kompetisi liga di negaranya masing-masing. Setelah hanya ditempatkan di
pot (unggulan) ketiga musim lalu, di musim depan City bakal naik satu
tingkat ke pot dua, dengan menduduki ranking ke-14 dalam tabel koefisien
UEFA.
Mengingat Inter Milan, Atletico Madrid, Lyon, Marseille, CSKA Moscow,
dan Villarreal gagal meraih tiket Champions, City yang berstatus juara
Liga Premier kemungkinan akan ditempatkan dalam pot yang sama dengan
Valencia, Benfica, Shakhtar Donestk, Zenit St Petersburg, dan Schalke
04. Kabar buruknya, City menghadapi prospek menakutkan saat drawing digelar.
Begini. Jawara Serie A Italia Juventus bakal ditempatkan di pot ketiga,
pun demikian halnya dengan juara Bundesliga Borussia Dortmund di pot
keempat. Artinya, kampiun di empat kompetisi liga paling top di Eropa
bisa tergabung dalam grup yang sama di babak penyisihan grup musim
depan, yaitu Real Madrid (pot satu), City (pot dua), Juve (pot ketiga),
dan Dortmund (pot keempat). Jika itu terjadi, City bakal menghadapi grup
neraka yang jauh lebih menakutkan ketimbang musim lalu.
Sampai sejauh ini, baru dua pot (unggulan) yang dapat dipastikan
klub-klub mana yang mengisinya dimana setiap pot terdiri dari delapan
klub. Yaitu pot pertama yang terdiri dari Chelsea, Barcelona, Manchester
United, Bayern Muenchen, Real Madrid, Arsenal, FC Porto, dan AC Milan.
Lalu, pot kedua yang baru diisi Valencia, Benfica, Shakhtar Donetsk,
Zenit St. Petersburg, Schalke 04, dan City. Dua slot lainnya tampaknya
akan diisi oleh Braga SC dan Dynamo Kiev. Alternatifnya, jika Braga dan
Kiev gagal, Olympiakos dan Ajax Amsterdam.
Guna mengkalkulasi klub-klub mana yang berhak menempati pot satu, kedua,
dan seterusnya, UEFA mendasarkannya pada sistem koefisien. Perolehan
nilai klub dihitung dari penampilannya di kancah Liga Champions dan
Europa League selama lima tahun terakhir ditambah 20 persen koefisien
tim nasionalnya masing-masing di periode yang sama.
Itulah sebabnya, meski mampu menjadi juara Bundesliga dua kali
berturut-turut, Dortmund paling banter menempati peringkat ketiga.
Sebab, prestasi Dortmund di Eropa dalam lima tahun terakhir terbilang
buruk. Dortmund gagal lolos ke penyisihan grup UEFA Cup di musim
2008-2009 karena kalah adu penalti dari Udinese di putaran pertama.
Di musim 2010-2011, Dortmund hanya meraih dua kali kemenangan dari enam
pertandingan di penyisihan grup Europa League. Musim lalu, di kancah
Liga Champions, Dortmund hanya mampu memetik satu kali kemenangan lawan
Olympiakos. Dortmund pun hanya menduduki peringkat ke-66 dalam tabel
koefisien UEFA.(MEG/Soccernet)